Penatalaksanaan Nyeri Persalinan

                       Nyeri persalinan. Pasti semua ibu hamil yang bakal bersalin ngerasa takut untuk menghadapi persalinan. tapi sebenarnya secara keilmuan di dalam literatur menyebutkan bahwa nyeri persalinan itu dapat ditangani alias diobati.  Memang tidak sampai hilang namun setidaknya dapat membuat nyaman sang ibu. Kalau sekarang sih sudah banyak ibu hamil yang akan bersalin menggunakan operasi sesar untuk mengatasi rasa nyerinya atau takut nyeri. Tapi kata orang jaman dulu kalau "wanita adalah orang yang melahirkan secara normal yang memang melalui jalan lahir". Sebenarnya kalau harus operasi karena takut sama nyeri itu terlalu kekanak-kanakan, kalau memeng tidak mau merasakan nyeri ya tidak usah punya anak. kecuali harus melakukan operasi karena ada indikasi. Jadi tidak perlu merasa takut dengan nyeri persalinan karena sebenarnya dapat di atasi baik secara farmakologis maupun nonfarmakologis. untuk lebih jelasnya silahkan konsultasi ke dokter kandungan/bidan anda. 
  •   Penatalaksanaan Nyeri Persalinan
1.         Metode Farmakologis
a.         Pethidin
Pethidin merupakan salah satu metode pengurangan rasa sakit yang dilakukan dengan menyuntikkan pethidine di paha atau pantat. Masa kerjanya bisa mencapai 4 jam dan dapat menimbulkan rasa kantuk (walaupun ibu tetap dalam keadaan sadar) serta kadang-kadang juga dapat menimbulkan rasa mual. Efek pethidin, yang merupakn turunan morfin ini, tidak hanya dirasakan oleh ibu, tetapi juga oleh janin. Janin ikut mengantuk dan agak lemas. Oleh karena itu, cara ini sudah jarang digunakan (Andriana, 2007).
b.        ILA (Intra Thecal Labor Anlegesia)
Tujuan utaman tindakan ILA (Intra Thecal Labor Anlegesia) ialah untuk mengilangkan nyeri persainan tanpa menyebabkan blok motorik, sakitnya hilang tetapi tetap bisa mengejan, yang dapat dicapai dengan menggunakan obat-obat anastesia (Judha, 2012).
c.         Anastesi Epidural
Metode ini paling sering dilakukan karena memungkinkan ibu untuk tidak merasakan sakit tanpa tidur. Obat anastesi disuntikkan pada rongga kosong tipis (epidural) diantara tulang punggung bagian bawah. Pemberian obat ini harus diperhitungkan agar tidak ada pengaruhnya pada kala II persalinan, jika tidak maka ibu akan mengedan lebih lama (Judha, 2012).
 d.        Entonox
Entonox merupakan metode penggurangan rasa sakit lewat inhalasi atau penghirupan, menggunakan campuran oksigen dan oksida nitrogen (nitrous oxide). Saat kontraksi datang, ibu dapat menghirup obat ini dengan menggunakan masker.
Entonox bekerja langsung pada otak ibu, dengan mematikan rasa sakit yang ditangkap oleh otak. Obat bius hirup ini memberikan efek ringan dan baru bekerja 30 menit setelah digunakan serta tidak berdampak apapun pada janin (Andriana, 2007).
  • Metode Non Farmakologis
a.         Aromaterapi
Aromaterapi/bau-bauan yang menyenangkan dan memberikan rasa nyaman serta relaksasi pada tubuh dan pikiran ibu akan mereduksi nyeri dan cemas, sehingga nyeri akan berkurang (Yuliatun, 2008).
b.        Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS)
Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS) membantu menurunkan nyeri dengan cara menstimulasi pelepasan endorphin. TENS terdiri atas baterai kecil dalam generator dihubungkan oleh satu atau dua elektroda yag ditempelkan pada kulit. TENS merupakan alat penurun nyeri yang bersifat noninfasif dan murah, tidak mempunyai efek samping (seperti iritasi kulit pada area elektroda) dan dapat dikontrol oleh ibu sendiri.  TENS adalah alat yang portable dapat dibawa ke mana-mana) dan tidak mengganggu pergerakan ibu.
c.         Relaksasi
Sebagian besar ibu hamil mengalami ketakutan terhadap nyeri persalinan yang akan mereka alami. Selama persalinan, ketakutan akan menyebabkan dan meningkatkan rasa nyeri persalinan. Sementara itu, relaksasi menyebabkan penurunan ketegangan yang dialami ibu bersalin maupun bayinya dan lebih efektif bila dilakukan sejak masa kehamilan.
Beberapa manfaat relaksasi untuk ibu diantaranya yaitu stres ibu bersalin berkurang atau teratasi sehingga ibu mempunyai pengalaman yang positif tentang persalinan dan aliran darah tubuh tidak dialihkan dari uterus sehingga mencegah kelelahan, terutama pada otot uterus (Yuliatun, 2008).
d.        Teknik Pernafasan
Pada umumnya, metode relaksasi berfokus pada pengontrolan pernafasan dan memastikan proses pernafasan berfungsi dengan baik. Saat ibu bersalin mengalami rasa takut, pernafasan menjadi dangkal dan cepat, bahu tertarik ke depan atas mendekati telinga dan leher disertai rasa kaku dan kencang. Hal tersebut merupakan reaksi yang umumnya saat menghadapi situasi stressful atau situasi yang menakutkan. Keadaan tersebut normal, namun tubuh tidak dapat terus menerus dalam kondisi tersebut dala waktu yang lama tanpa merasa kelelahan. Pernafasan yang terjadi saat ibu mengalami panik menyebabkan hilangnya suplai oksigen pada tubuh ibu dan bayi sehingga dibutuhkan teknik pernafasan yang baik (Yuliatun, 2008). 
e.         Kompres Panas / Dingin
Kompres panas meningkatkan suhu kulit lokal, sirkulasi, dan metabolisme jaringan. Kompres panas mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri. Kompres panas lokal atau selimut hangat akan menenangkan wanita. Sedangkan kompres dingin terutama berguna untuk nyeri musculoskeletal atau sendi. Kompres dingin mengurangi ketegangan otot (lebih lama dibandingkan dengan kompres panas). Kompres dingin juga mengurangi pembengkakan dan menyejukkan bagi kulit (Simpkin, 2005).
f.          Intradermal Water Blocks
Intradermal Water Blocks atau yang disebut injeksi intra kutan air steril menurunkan nyeri tulang belakang (low back pain) selama persalinan. Intradermal water block terdiri atas empat injeksi aquabides (water steril) intradermal dosis 0,05-0,1 mL dengan menggunakan syringe 1 mL, 25 gauge needle. Injeksi disemprotkan dalam waktu 20-30 detik. Penggunaan larutan saline untuk menggunakan water steril menyebabkan penurunan nyeri pada umumnya namun kurang efektif untuk menurunkan nyeri pinggang (Yuliatun, 2008).
 g.        Hidroterapi
Air merupakan hal yang mengagumkan dalam penurunan nyeri. Saat persalinan air dapat membuat ibu menjadi rileks, membawa perasaan seolah berada pada dunia sendiri tanpa seorang pun masuk didalamnya. Hidroterapi dapat dilakukan dengan cara menyiram tubuh dengan shower ke area punggung, atau perut untuk menurunkan stimulus nyeri akibat kontraksi. Selain itu, hidroterapi dapat juga dilakukan dengan cara berendam dalam kolam atau bak untuk persalinan dan berakhir sampai bayi lahir. Teknik ini lebih dikenal dengan nama waterbirth.
Penggunaan hidroterapi tersebut tidak dapat menghilangkan nyeri secara keseluruhan, namun hidroterapi dapat membuat ketidaknyamanan selama persalinan dapat diatasi (Yuliatun, 2008).
h.        Akupresur
Akupresur merupakan ilmu penyembuhan yang berasal dari Tionghoa dan sudah dikenal lebih dari 500 tahun yang lalu (Yuliatun, 2008). Akupresur merupakan pengembangan diri teknik akupuntur. Nyeri persalinan dapat dikontrol dengan memberikan stimulus, salah satu stimulus tersebut adalah akupresur. Akupresur akan merangsang produksi endorphin local, selain itu akupresur menutup gerbang terhadap rasa nyeri yaitu dengan mempertimbangkan tempat penekanan dalam mengontrol nyeri persalinan. Teknik akupresur ini juga dikenal sebagai masase shiatsu (Judha, 2012).
i.          Hypnobirthing
Hypnobirthing merupakan penggunaan metode hipnotis untuk mencapai relaksasi maksimum dan rasa nyaman selama proses persalinan. Ibu bersalin yang menggunakan metode hypnobirthing akan merasakan rileks, tenang, dan tetap dapat mengontrol dirinya.
Metode hypnobirthing merupakan manajemen nyeri persalinan nonfarmakologi yang tidak mempunyai efek merugikan bagi ibu dan janin. Metode ini mengajarkan pada ibu bahwa persalinan merupakan proses yang menyenangkan sehingga endofrin pada tubuh ibu bersalin meningkat yang akan menghilangkan rasa tidak nyaman, nyeri, dan meminimalkan penggunaan medikasi (Yuliatun, 2008).
j.        Massage
Umunnya ada dua teknik pemijatan yang dilakukan dalam persalina, yaitu effleurage dan countepressure.  Effleurage adalah teknik pemijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak terputus-putus. Teknik ini menimbulkan efek relaksasi. Sedangkan massage countepressure adalah pijatan tekanan kuat dengancara meletakkan tumit tangan atau bagian datar dari tanagn, atau juga menggunakan bola tenis. Tekanan dapat diberikan dalam gerakan lurus atau lingkaran kecil. Teknik ini efektif menghilangkan rasa sakit punggung akibat persalinan (Danuatmaja dan Meiliasari, 2004). 


{yachinta anggin }

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LIRIK MARS IBI ( IKATAN BIDAN INDONESIA )

ASKEB 2 PERSALINAN